Halaman

Jumat, 09 Desember 2011

RUMAH DINAS, MANTAN ANAK BUAH DENGAN TEGANYA MENGHUJAT MANTAN ATASAN/PIMPINAN

       
   Mantan pimpinannya  berkata “ saya yang mengangkat dalam jabatan , saya yang membina juga “   apa tidak ada kata santun sebagai seorang pejabat  untuk tidak menyakiti hati sesama mahluk   Tuhan ? kalau bapak dan ibu yang kena hujatan tersebut sakit hati dan tiada maaf sampai mati, tidak menjadi pertimbangan penulis tersebut?

Imam Pramono 
30 tahun yang lalu, mendiang  ayah, pernah menyampaikan satu pesan, yang saya tidak mengerti maksud dan tujuannya, beliau berkata “Imam, jangan pernah mau disuruh tinggal di rumah dinas, kalau suruh pilih mending minta uang sewa rumah saja, dibanding dikasih rumah dinas”. saat itu saya baru lulus STM dan masih cari kerja. Saya baru memahami sekarang, arti kata-kata beliau , ternyata saya disuruh hati-hati, karena rumah dinas mampu membuat orang menjadi kalab, egois, dan pendusta besar !.
Saat ini saya sedang ditugaskan menjadi tin penertiban rumah dinas di perusahaan saya bekerja, saya banyak sekali menemukan, orang yang saat menjabat berhati mulia, saat pensiun menjadi berhati iblis. Padahal jelas disetiap keputusan penempatan pegawai dalam rumah dinas, selalu ada klausul yang menyatakan, mereka harus mengembalikan nya kepada perusahaan paling lambat 6 bulan, setelah pensiun. Dengan berbagai dalih, ingin membeli sampai dengan tidak punya rumah, telah di lontarkan dengan enteng. Alasan lainnya yang paling konyol adalah “tidak disuruh” pergi oleh perusahaan. Masyaallah, saya bingung jadinya mengapa pejabat yang dahulu sedemikian dikagumi bisa berubah hanya karena sebuah rumah dinas lama. Kalau yang menempati itu dulunya pegawai yang bukan pejabat, malah dengan legowo mereka mengembalikan kunci kepada perusahaan. 
Namun semakin tinggi jabatannya, semakin sulit konsisten dengan aturan. Mengapa ?, apakah ada korelasi antara jabatan dan rumah dinas yang sangat erat ?. Ternyata dari tulisan mas Arman, korelasinya sangat tinggi. Jadi, jabatan dan rumah dinas merupakan partner yang disukai oleh iblis. Saya baru paham ternyata firman Tuhan yang menyatakan, “Setan adalah musuhmu yang nyata” adalah benar !!!, mungkin setannya tidak kelihatan, tapi hasil kerjanya sangat nyata, yaitu menjadikan orang baik sebagai pendusta, dan pengingkar janji, serta egois, dan rakus, serta mampu menutup hati nuraninya. Ya Allah jangan lah kau jadikan aku santapan setan….
Bayangkan saja sudah jelas aturannya diwajibkan untuk mengembalikan, ehh, malah dijual ?, ehh, kok malah dibeli ?, eehh kok minta disuruh keluar ?, eeh kok malah disewa , eduan kan !. Diperingatkan…eeh, kok malah minta dasar hukumnya.
Karena jumlahnya sudah sedemikian besar dan tersebar diseluruh Nusantara. Maka saya usulkan untuk bikin Komisi Pemberantasan Penyerobot Rumah Dinas (KPPRD), yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang jujur tentunya.
Yah inilah mungkin mengapa negeri kita ini masih diberi cobaan gempa, tanah longsor, sunami, kebakaran hutan, kemiskinan, ikannya dicuri, penerbangannya dilarang ke eropa, uangnya di bawa keluar negeri, Koruptornya pada lolos, keretanya pada anjlok dan lain-lain.
Eehh padahal pejabat yang ngeyel tersebut, religius lho, ibadahnya rajin dan tutur katanya sopan dan halus.

Salam kenal mas Arman, from Imam

4 komentar:

  1. Sekarang sudah mulai ada gejala umum di Indonesia murid kurang menghargai gurunya, anak kurang menghargai orang tuanya, mahasiswa kurang menghargai Dosennya,anak muda kurang menghargai yang tua, anak buah kurang menghargai atasannya, pegawai aktif kurang menghargai pegawai yang sudah pensiun, bahkan pensiunan sudah tidak dihargai karena dianggap sudah tidak ada kontribusi lagi bagi kinerja perusahaan,seperti peribahasa "habis manis sepah dibuang" apa yang salah di negeri ini ?

    BalasHapus
  2. sungguh tak bermoral Imam Pramono. dia tidak tahu peraturan pemerintah. kasian sekali

    BalasHapus
  3. Saya dapat tahu dari teman-teman AP 1 bahwa penulis artikel di atas,ini pula orangnya yang melaporkan 15 Pensiunan Angkasa Pura 1 ke Polisi tgl 29 Maret 2010, orang ini masih bisa "berkelit" karena diperintah oleh Petinggi Angkasa Pura 1 waktu itu, namun Petinggi AP1 ini tidak pernah mau hadir dipersidangan sebagai saksi pelapor, .......laporannya batal dong................. ???

    Orang Awak Awan Hukum

    BalasHapus
  4. Hanya karena diangkat jadi ketua team rumah dinas terus Imam Pramono berani menulis kata2 yg sangat tidak sopan dan tidak beretika..., sayang sekali ya..kualitasnya hanya tercermin dari tulisannya
    Emang dia sangat kasian...serasa sudah jagoan padahal pengetahuannya soal rumah dinas nol..
    Tammy

    BalasHapus